FEATURED VIDEO

Pages

Selasa, 29 November 2011

Pelajaran 3


Ia         =          dia                   (orang ketiga tunggal)
Ia adalah satu kata. 

Contoh:
            ia ungkarangi                          dia yang mengerjakan
            ia unggarai                              dia yang membuat
            ia ussuai                                  dia yang menyuruh

Kata ganti ia adalah na.  Jika kata ia berubah menjadi na maka tidak lagi berdiri sendiri sebagai satu kata tetapi berubah menjadi awalan. 

Contoh:
nakande                                  dia makan
nagaraga                                  dia buat
nabaa                                       dia bawah
Begitu juga bila terdapat dibelakang sebagai akhiran. 

Contoh:
gau’na                                     perbuatannya
        tedongna                                 kerbaunya
                kameloanna                             kebaikannya

Untuk menunjukkan diri yang dibicarakan atau dimaksudkan, maka ia berubah menjadi i yang ditambahkan dibelakang kata sebagai akhiran. 

Contoh:
misa-misai                               dia sendiri
budai                                       mereka banyak
                manarangi                                dia pintar

Kami   =          kami                (orang pertama jamak)
Kami adalah satu kata.

Contoh:
kami dirua                               kami yang dikena
kami ditalo                              kami kalah
kami umpemeloi                      kami yang memperbaiki

Kata ganti kami adalah ki.  Jika kata kami berubah menjadi ki maka tidak lagi berdiri sendiri sebagai satu kata tetapi berubah menjadi awalan. 

Contoh:
kitampe                                    kami tinggalkan
kidulluan                                 kami tunjukkan
kipemeloi                                 kami perbaiki

Begitu pula bila terdapat dibelakang kata sebagai akhiran. 

Contoh:
umangki                                   sawah kami
anungki                                    kepunyaan kami
kayungki                                  kayu kami

Kata kami juga bisa berubah menjadi kan tetapi hanya terjadi dibelakang kata sebagai akhiran.

Contoh:
masiri’kan                                kami malu
mengkarangkan                       kami bekerja
malekan                                   kami pergi
Kerap kali juga akhiran kan ini menjadi akhiran kanni

Contoh:
sumalongkanni                        kami jalan-jalan          
kumandekanni                         kami makan
torrokanni                                kami tinggal

Demikian pula pada kalimat pertanyaan: kan bisa menjadi kanni. 

Contoh:
ke’de’rakan                             apakah kami berdiri?
atau ke’derakanni                    apakah kami beridiri?
malerakan                                apakah kami pergi?
atau malerakanni                     apakah kami pergi?


denpa kasitarrusanna....

Senin, 07 November 2011

Kamus 6


Bussuk: mengentak-entakkan ke tanah supaya menjadi padat atau satu tempat bisa memuat lebih banyak (mis: bambu yang diisi daging untuk dimasak, dsb);
Umbussukan penaanna: meredakan keinginan hatinya; merendahkan dirinya seperti orang yang menyesal;
Tibussuk Penaanna: reda hatinya, tenang;
Tipembussuk: terentak ke tanah atau ke lantai (ttg suatu benda); jatuh terduduk;
Pembussukan: mengentakkan ke bawah;
Umpembussukan Kalena: menjatuhkan dirinya (dengan terduduk);
Katibussukan: tempat yang mulai mendatar; tempat dimana sampai ke dataran atau lembah;

Busuk I: bussukki: mencuci;
Mamusuk: mencuci pakaian; membasuh;
Pamusuk: barang cucian; yang sudah dicuci;
Pamusukan: tempat mencuci; tempat untuk membasuh;

Busuk II = tambusuk: meninju’ memukul, memukul dengan tinju;
Pebusuk: tinju, tangan yang tergenggam untuk meninju;
Sitambusuk: saling meninju, saling menonjok;
Napebusukki: dipukul dengan tinju;

Butung : seperti, seolah-olah;
Butung to mate: seolah-olah orang mati; seperti orang mati;
Butungko to tang paissan: kamu seperti orang yang tidak tahu apa-apa;
Butungan: nilai, harga;
Butunganni: menawarkan, menaruh harga;
Pa’butungan: penawaran; penaruhan harga;
Sibutunganni: tawar-menawar (untuk memustuskan harga);

Kamus 5


Bussuk: mengentak-entakkan ke tanah supaya menjadi padat atau satu tempat bisa memuat lebih banyak (mis: bambu yang diisi daging untuk dimasak, dsb);
Umbussukan penaanna: meredakan keinginan hatinya; merendahkan dirinya seperti orang yang menyesal;
Tibussuk Penaanna: reda hatinya, tenang;
Tipembussuk: terentak ke tanah atau ke lantai (ttg suatu benda); jatuh terduduk;
Pembussukan: mengentakkan ke bawah;
Umpembussukan Kalena: menjatuhkan dirinya (dengan terduduk);
Katibussukan: tempat yang mulai mendatar; tempat dimana sampai ke dataran atau lembah;

Busuk I: bussukki: mencuci;
Mamusuk: mencuci pakaian; membasuh;
Pamusuk: barang cucian; yang sudah dicuci;
Pamusukan: tempat mencuci; tempat untuk membasuh;

Busuk II = tambusuk: meninju’ memukul, memukul dengan tinju;
Pebusuk: tinju, tangan yang tergenggam untuk meninju;
Sitambusuk: saling meninju, saling menonjok;
Napebusukki: dipukul dengan tinju;

Butung : seperti, seolah-olah;
Butung to mate: seolah-olah orang mati; seperti orang mati;
Butungko to tang paissan: kamu seperti orang yang tidak tahu apa-apa;
Butungan: nilai, harga;
Butunganni: menawarkan, menaruh harga;
Pa’butungan: penawaran; penaruhan harga;
Sibutunganni: tawar-menawar (untuk memustuskan harga);

Percakapan sederhana 7

           Ma’baluk sia Mangngalli
Menjual dan Membeli
Buying and Selling
Denraka punti dibaluk?
Apakah ada pisang dijual?
Have you any bananas to sell?
Matasakmoraka? (buah)
Apakah sudah masak?
Are they ripe?
Pira allinna?
Berapa harganya?
How much does it cost?
Moraina’ unnalli te/ La kualli te
Saya mau membeli ini
I want to buy this
Tae’ kumorai unnalli te dio
Saya tidak mau beli itu
I don’t want to buy them
Tappumo puntingki
Pisang kami sudah habis
Our bananas are all gone
Ganna’mo/ Agimo
Sudah cukup
That’s enough 
            

            Ma’pangngindan
Meminjamkan
Lending
Piran mila umpasulei?/ Piran mula umpasulei?
Kapan akan dikembalikan?
When will you return it?
Ianna ma’din (bisa), dako’ bongi mipasulei
Kalau boleh, dikembalikan sebentar malam
Return it tonight, please
Tappu’mo barra’ki
Beras kami sudah habis
We don’t have any more race (husked rice, uncooked rice)
Umba nanii tu sandala’ku
Dimana sandal saya
Where is my slipper
Mindanna unnindan sapatungku?
Siapa yang meminjam sepatu saya?
Who borrowed my shoe?

Rabu, 02 November 2011

Kamus 4


Bussuk: mengentak-entakkan ke tanah supaya menjadi padat atau satu tempat bisa memuat lebih banyak (mis: bambu yang diisi daging untuk dimasak, dsb);
Umbussukan penaanna: meredakan keinginan hatinya; merendahkan dirinya seperti orang yang menyesal;
Tibussuk Penaanna: reda hatinya, tenang;
Tipembussuk: terentak ke tanah atau ke lantai (ttg suatu benda); jatuh terduduk;
Pembussukan: mengentakkan ke bawah;
Umpembussukan Kalena: menjatuhkan dirinya (dengan terduduk);
Katibussukan: tempat yang mulai mendatar; tempat dimana sampai ke dataran atau lembah;

Busuk I: bussukki: mencuci;
Mamusuk: mencuci pakaian; membasuh;
Pamusuk: barang cucian; yang sudah dicuci;
Pamusukan: tempat mencuci; tempat untuk membasuh;

Busuk II = tambusuk: meninju’ memukul, memukul dengan tinju;
Pebusuk: tinju, tangan yang tergenggam untuk meninju;
Sitambusuk: saling meninju, saling menonjok;
Napebusukki: dipukul dengan tinju;

Butung : seperti, seolah-olah;
Butung to mate: seolah-olah orang mati; seperti orang mati;
Butungko to tang paissan: kamu seperti orang yang tidak tahu apa-apa;
Butungan: nilai, harga;
Butunganni: menawarkan, menaruh harga;
Pa’butungan: penawaran; penaruhan harga;
Sibutunganni: tawar-menawar (untuk memustuskan harga);